6 Nasehat dari Imam Al-Ghozali
6 Nasehat dari Imam Al-Ghozali
(Ilustrasi : Al-Ghozali)
Pada hari jumat kemarin
saya mendapat pengetahuan agama yang bagus. Pengetahuan tersebut saya peroleh
dari khotbah sholat jumat. Karena sangat bagus maka saya tertarik untuk
membaginya.
Al-Ghozali
adalah salah satu imam besar yang dimiliki oleh umat islam. Beliau memiliki
pemahaman agama yang sangat baik. Diceritakan bahwa suatu waktu imam Al-Ghozali
sedang berdiskusi dengan santri-santrinya. Beliau menanyakan enam pertanyaan
penting kepada mereka. Pertanyaan pertama:
di dunia ini hal apakah yang paling dekat dengan kita? sebagian santri
ada yang menjawab keluarga, ada juga yang menjawab teman, dan tetangga. Imam Ghozali
menjawab: benar jawaban yang kalian sebutkan, tapi tahukah kalian bahwa hal
paling dekat dengan kita adalah kematian. Ya, kematian bisa datang secara
tiba-tiba. Tidak ada yang bisa menunda atau mempercepat kematian.
Pertanyaan
kedua: apakah hal yang paling jauh dari kita? sebagian santri ada yang menjawab
bulan, ada juga yang menjawab matahari dan bintang. Imam Ghozali menjawab:
benar jawaban yang kalian sebutkan, tapi tahukah kalian bahwa hal paling jauh
dengan kita adalah masa lalu. Kita tidak boleh terbuai dengan masa lalu dan
fokus pada apa yang bisa kita lakukan hari ini. Dalam sebuah hadist kita
diingatkan untuk menjadi orang yang beruntung yaitu orang yang amalannya hari
ini lebih baik dari hari kemarin. Jangan sampai kita menjadi orang yang merugi,
yaitu orang yang amalannya sama saja dengan hari kemarin. Terlebih lagi orang
yang celaka, yaitu orang yang amalannya hari ini lebih buruk dari hari kemarin.
Na’udzubillah.
Pertanyaan
ketiga: apakah hal yang paling besar di dunia ini? sebagian santri kembali ada yang menjawab
bulan, ada juga yang menjawab matahari dan bintang. Imam Ghozali menjawab:
benar jawaban yang kalian sebutkan, tapi tahukah kalian bahwa hal paling besar
di dunia ini adalah hawa nafsu. Agar tidak menjadi orang yang celaka, kita
bukan berarti harus menghilangkannya melainkan harus mampu mengendalikannya ke
arah yang diridhoi Allah. Hal ini dikarenakan ada nafsu yang negatif dan
positif. Banyak orang yang gagal untuk menahan gejolak hawa nafsu negatif
sehingga melakukan berbagai penyimpangan di dunia. Namun hal itu bukan berarti
membuat kita menyerah namun justru mendorong kita untuk terus berusaha untuk
muhasabah.
Pertanyaan
keempat: apakah hal yang paling berat di dunia ini? sebagian besar santri menjawab gunung. Imam Ghozali
menjawab: benar jawaban yang kalian sebutkan, tapi tahukah kalian bahwa hal
paling berat di dunia ini adalah amanah. Saat ini cukup sulit untuk menemukan
orang yang bersifat amanah. Mungkin karena pengaruh materi duniawi sehingga
tidak heran banyak orang yang menggunakan jabatannya untuk melakukan kecurangan
dan tindakan yang hanya berusaha menguntungkan diri sendiri.
Pertanyaan
kelima: apakah hal yang paling ringan di dunia ini? sebagian santri ada yang menjawab kapas, ada
juga yang menjawab angin dan debu. Imam Ghozali menjawab: benar jawaban yang
kalian sebutkan, tapi tahukah kalian bahwa hal paling ringan itu adalah meninggalkan
sholat. Saat ini agama hanya dianggap sebagai identitas semata tanpa
direfleksikan dalam kehidupan nyata. Terkadang sholat hanya dilakukan untuk
menggugurkan kewajiban saja. Padahal tahukah anda bahwa hal yang pertama di
hisab oleh Allah adalah sholat kita. Jika sholat kita baik maka amala-amalan
lainnya pun akan baik. Sholat yang khusyuk akan menjaga kita dari perbuatan
maksiat. Oleh karena itu, jika kita masih banyak melakukan maksiat padahal
sudah rajin sholat, bisa jadi karena sholat kita kurang khusyuk dan tidak
memahami serta menghayati kandungan doa dalam sholat itu.
Pertanyaan
keenam: apakah benda yang paling tajam di dunia ini? para santri kompak menjawab pedang. Imam Ghozali
menjawab: benar jawaban yang kalian sebutkan, tapi tahukah kalian bahwa benda
yang paling tajam itu adalah lidah kita. Ada pepatah mengatakan “lidahmu,
harimaumu” yang artinya jika kita tidak mampu menjaga lisan maka lisan tersebut
menjadi penyebab kehancuranmu. Rasulullah SAW berpesan kepada kita untuk mejaga
dua hal yang berada di antara dua bibir (yaitu lidah) dan diantara dua paha
(yaitu kemaluan). Sudah tidak terhitung berapa fitnah yang keluar dari lidah.
Oleh karena itu jagalah lisan kita. Minimal jika tidak bisa mengeluarkan
kata-kata yang baik, kita cukup diam daripada berkata-kata yang sia-sia atau
bahkan yang mencelakakan.
Demikian kisah
dari imam kita imam Al Ghozali yang bisa saya sampaikan. Semoga ada hikmah yang
bisa kita ambil dan menjadikan kita insan yang lebih baik lagi ke depannya.
Amin ya Rabbal Alamin.
Comments
Post a Comment